Penulis: R.A. Nicholson
Jumlah Halaman: 419
Penerbit: Mizan Pustaka
Harga: Rp. 52.000 (diskon 30% jadi Rp. 36.400)
ISBN : 979-433-341-7
Reynold Alleyne Nicholson (1868-1945) adalah sarjana Kajian Islam dan profesor Bahasa Arab dan Bahasa Persia di Universitas Cambridge. Sebagai Islamisis, ia dikenal sebagai ahli dalam bidang tasawuf dan kesusastraan Islam. Karyanya, A Literary History of the Arabs, masih menjadi rujukan utama dalam studi kesusastraan Islam, sedangkan terjemahannya tentang "The Mathnawi of Jalal Al-Din Rumi" memberikan kontribusi besar bagi studi lebih lanjut tentang mistisisme Islam dalam tradisi kesarjanaan Barat. Karyanya yang lain adalah The Mystics of Islam dan Studies in Islamic Poetry.
Tasawuf adalah sebuah elemen penting dalam islam, yang jika tidak dibarengi dengan pemahaman tertentu tentang gagasan-gagasan dan bentuk-bentuk yang dimilikinya, akan menyulitkan kita untuk menyingkap makna terdalam kehidupan religius dalam Islam. Bagi sebagian besar orang, bentuk-bentuknya barangkali tidak lazim dan gagasan-gagasannya mungkin sulit dicerna. Tetapi, bagi para sufi itu sendiri, tasawuf dipilih sebagai jalan untuk menerobos masuk ke sisi terdalam religiositas Islam karena mereka tidak puas dengan bentuk penghayatan yang bersifat legal-formalistik.
Buku ini, yang merupakan masterpiece Prof. Nicholson, mengupas gagasan dan bentuk tasawuf sebagaimana yang dipahami oleh para sufi itu sendiri, terutama yang dituangkan dalam bentuk puisi. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang tasawuf, penulis buku ini menjelaskan secara gamblang bentuk-bentuk tasawuf dan gagasan-gagasan yang melatarinya sehingga bentuk yang tidak lazim menjadi terakrabi, dan gagasan yang rumit menjadi terpahami.
Buku ini merupakan studi menyeluruh terhadap pemikiran dan konsep tasawuf sebagaimana digagas dan dipraktikan oleh:
* Abu Sa'id ibn Abi Al-Khair, yang dikenal karena ketidaklaziman bentuk-bentuk (unorthodox) tasawuf yang diperaktikkannya.
* 'Abd Al-Karim ibn Ibrahim Al-Jili, yang dikenal dengan kekukuhan basis konseptualnya, seperti yang tertuang dalam Al-Insan Al-Kamil fi Ma'rifah Al-Awakhir wa Al-Awa'il.
* Syaraf Al-Din Umar ibn Al-Faridh, yang dikenal dengan syair-syair cintanya.
Cinta memang menjadi karakter yang mencirikan konsep dan bentuk tasawuf ketiga sufi ini. Buku ini sarat dengan kearifan para pecinta, yang menghadapi hidup dengan cinta, dan menyandarkan penghayatan keagamaan mereka dengan cinta.
0 komentar:
Posting Komentar